Setiap tanggal 17 Agustus, bangsa
Indonesia memperingati hari Kemerdekaan. Peringatan itu setiap tahun selalu
disemarakan dengan bumbu-bumbu seni. Seni merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan
dari bangsa Indonesia. Peringatan itu
mempunyai nilai historis yang sangat panjang, di tengah-tengah berbagai
rintangan yang dialami bangsa Indonesia. Sudah 66 tahun Indonesia merdeka,
namun perubahan yang signifikan belum juga tercapai.
Menjadi suatu Negara yang merdeka
merupakan impian setiap bangsa. Untuk memeroleh kata “Merdeka” tidaklah semudah
membalikkan telapak tangan. Seperti yang dialami oleh bangsa Indonesia, sebelum
merengkuh ibu pertiwi dalam genggaman bangsa Indonesia, banyak hambatan,tantangan,
maupun rintangan yang menghadang. Banyaknya rintangan itu tidak pernah
menyurutkan semangat bangsa Indonesia untuk
meraih kemerdekaan republik Indonesia.
Begitu banyak hal pait yang telah
dialami bangasa Indonesia sebelum kata “Merdeka” itu dapat kita genggam seperti
sekarang. Datangnya para penjajah di segala penjuru arah, memecahbelahkan
Negara kesatuan republic Indonesia. Dengan tipu dayanya, mereka memperdaya,
memperbudak warga Negara Indonesia. Kita diperbudak di tanah kelahiran kita sendidri.
Kekayaan alam Indonesia yang melimpah ruah, dirampas oleh kompeni-kompeni busuk
yang menggerogoti dengan seenaknya. Tidak hanya itu saja, tenaga para penduduk
Indonesia pun diperas untuk melancarkan misi-misi mereka. Banyak penduduk
Indonesia yang menderita saat itu. Mereka menderita lahir-bathin karena ulah
para komunis yang tidak berprikemanusiaan. Namun jika kita lihat di sisi lain,
ada juga dampak positif dari ulah para penjajah itu, yakni para penduduk
Indonesia setidaknya telah mengenyam pendidikan baik di sekolah-sekolah maupun
pendidikan militer. Tujuan utama mereka memberikan pendidikan terhadap rakyat
Indonesia, tidak lain dan tidak bukan semata-mata untuk kepentingan kaum
penjajah itu sendiri. Tetapi karena kecerdikan warga Negara Indonesia pada saat
itu, pendidikan yang diberikan dimanfaatkan untuk menyusun strategi agar
nantinya dapat digunakan dalam usaha
melumpuhkan penjajah.
Politik adu domba dan strategi jitu
yang dimiliki oleh kaum penjajah, sangat sullit ditakklukan oleh bangsa Indonesia.
Semakin hari keinginan para penjajah untuk menjadikan Indonesia sebagai daerah
kekuasaannya terlihat semakin jelas. Dengan semangat kebersaman dan
kekeluargaan yang dipegang teguh warga Indonesia, mereka menghimpun kekuatan untuk
mempertahankan tanah air tercinta ini. Dengan persenjataan yang masih sangat
sederhana, dilandasi semangat juang
pantang menyerah masyarakat Indonesia pun, melakukan perlawanan atas
penderitaan yang telah mereka alami selama ini. Meraka berjuang hingga titik
darah penghabisan. Meraka rela berkoban jiwa dan raga tanpa memikirkan
keselamatan mereka. Akhirnya kerja
keras dan usaha bangsa Indonesia membuahkan hasil yang gemilang, yakni pada
tanggal 14 Agustus 1945 kita mendapat pengakuan dari Negara lain sebagai Negara
merdeka.
Sebagai generasi penerus bangsa,
sudah sepatutnyalah kita menghormati perjuangan para pahlawan. Banyak hal yang sebenarnya bisa
kita lakukan untuk merealisasikan hal tersebut. Salah satunya dengan
mengucapkan syukur melalui peringtan hari besar Kemerdekaan Republik Indonesia.
Untuk menyemarakan hari kemerdekaan Republik Indonesia, berbagai macam lomba(lomba
makan krupuk,lari karung, panjat pinang, tarik tambang), atraksi-atraksi dan
pertunjukkan seni yang diselenggarakan. Yang paling menonjol, yakni diadakannya
apel bendera dan lomba gerak jalan yang diikuti oleh berbagai kalangan.
Khusunya di Singaraja, peringatan hari kemerdekaan disemarakkan dengan
diadakannya pertunjukkan seni. Salah satu pertunjukan seni yang dipelopori oleh
Dermaga Seni Buleleng, dilaksanakan sehubungan dengan adanya pameran di
lapangan Buana Patra. Para sastrawan dari yang masih muda sampai yang sudah
berumur ikut unjuk gigi dalam pesta seni itu. Berbagai macam seni yang
ditampilkan seperti teater, musikalisasi puisi dari cemara angin Undiksha,
lipsing, dan yang paling menonjol adalah pembacaan puisi. Sorak sorai dan tepuk
tangan para penonton ikut memeriahkan acara tersebut.
Pada hakikatnya seni memang tidak
dapat dipisahan dari kehidupan bangsa Indonesia. Sebelum kemerdekaan pun
masyarakat Indonesia telah mengenal seni. Sebagai buktinya banyak karya sastra
baik berupa puisi, cerpen, pantun yang dibuat oleh para sastrawan jaman dulu,
yang biasanya berisi tentang sindiran-sindiran terhadap pemerintah maupun
kecaman terhadap para penjajah yang telah menguasi kita kurang lebih setengah
abad. Secara umum
seni yang berupa karya sastra dapat
dipilah-pilah menjadi beberapa bagian, antara lain karya sastra lama dan karya
sastra modern. Salah satu bagian dari karya sastra lama adalah puisi. Puisi
sebagai karya seni harus dipahami untuk memperoleh maknanya atau mengupas nilai
estetiknya. Karena itu diperlukan suatu telaah. Hal tersebut dilakukan untuk
memudahkan pencarian nilai estetik yang terkandung, baik yang didasarkan pada
visi bahasa maupun visi makna. Seni sudah membudaya dalam hidup masyarakat
Indonesia. Di setiap daerah di Indonesia, memiliki ciri khas seni yang
berbeda-beda. Dari pemaparan di atas sangatlah jelas bahwa Peryaan HUT RI
memiliki hubungan yang sangat erat dengan pertunjukan seni. Seni menjadi jati
diri bangsa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar