Jumat, 23 Desember 2011

KORUPSI YANG MEMBUDAYA,INDONESIA SEMAKIN MISKIN


Kasus Century yang melibatkan beberapa pejabat tinggi negara seperti wakil presiden Boediono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat mencengangkan publik. Sampai akhirnya seluk beluk kecarut-marutan Century diputuskan Pansus DPR RI mengandung beberapa penyelewengan. Sehingga Sri Mulyani mengundurkan diri dari jabatan menteri keuangan dengan dalih menerima posisi ’cantik’ di Bank Dunia dan berkantor di New York awal Juli 2010. Selain kasus Century yang melibatkan para pejabat tinggi di negara kita, kabar Gayus si mafia pajak yang sedang berwisata ke Bali, juga menjadi topik hangat yang sedang diperguncingkan. Ketika itu Gayus sedang menonton pertandingan Tenis, padahal Gayus saat itu sudah berstatus sebagai  tersangka dan tahanan dalam kasus penggelapan pajak. Kejadian ini menghasilkan ketidakpercayaan pada lembaga penegak hukum negara. Maka, foto mirip Gayus dengan kacamata dan rambut palsu hasil jepretan wartawan Kompas pun ramai berseliweran di beberapa media cetak dan elektronik. Kemudian, kasus Gayus ini semakin diperdebatkan oleh para pengamat tentang lembaga negara yang berwenang memeriksanya, antara kejaksaan yang menganggap kasus ini adalah tindak pidana umum dengan KPK yang berkesimpulan bahwa kasus Gayus ini jelas kasus penyuapan dan korupsi, maka bursa penggantian Kepala Kejagung, kapolri dan Ketua KPK pula ikut menjadi berita utama dengan agenda kerja pertama yaitu mengusut kasus Gayus. Belum berhenti sampai di situ, kasus korupsi yang cukup melibatkan banyak pihak lagi yaitu kasus suap Wisma Atlet di Palembang, yang tokoh utamanya bendahara Partai Demokrat yaitu Nazarudin.Walaupun Nazarudin telah ditangkap, namun sampai sekarang penanganan kasusnya mssih terjadi tarik ulur yang sangat panjang. Menurut pandangan saya,  banyaknya kasus-kasus korupsi yang menggerogoti negara kita,menandakan bahwa pemerintah khususnya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) masih setengah hati dalam menangani kasus-kasus korupsi yang terjadi.
Hal ini juga akan berdampak terhadap negara Indonesia secara umum. Indonesia yang kita kenal sebagai negara yang kaya, karena SDA (Sumber Daya Alam) yang melimpah ruah dari sabang sampai merauke, namun sampai saat ini belum menunjukkan sebagai negara yang maju. Dalam berbagai sektor kita masih kalah jauh dari negara-negara lain, bahkan dengan negara tetangga kita di Asia Tenggara sekalipun seperti, Sinagapura, Malaysia, Thailand, dll. Hal ini isungguh memprihatinkan bagi kita sebagai masyarakat Indonesia. Salah satu faktor utama yang menyebabkan adalah kasus korupsi. Menurut pandangan saya, korupsilah yang menyebabkan negara kita tidak akan bisa berkembang, bahkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja, masyarkat kita masih sangat sulit. Para tikus yang kelaparan telah menggerogoti sendi-sendi negra kita, sehingga hal tersebut akan berdampak sangat buruk terhadap masyarakat secara umum. Para pejabat di pemerintahan yang seharusnya mengayomi dan memberikan kesejahteraan bagi rakyat, sebaliknya malah menjad rayap yang rakus akan materi. Dalam pemilu para calon pejabat sangat lihai dalam menarik simpati rakyat untuk memilihnya. Berbagai macam iming-iming yang semuanya berisi tentang kemajuan dan kesejahteraan rakyat disuarakan. Sempat terpancar harapan dari rakyat dengan janji-janji kampanye para calon wakil rakyat itu, namun semuanya hanya harapan palsu. Banyak sekali kasus korupsi yang merajalela di Indonesia. Sampai-sampai Indonesia menduduki peringkat ke tiga di Asia sebagai negara terkorup. Indonesi memang sering berada pada peringkat atas, dalam hal-hal yang buruk. Tapi kapan Indonesia mendapat predikat teratas dalam hal yang membanggakan ?. Kita sebagai warga negara Indonesia sangat mendambakan Indonesia bisa lepas dari kecarut-marutan yang terjadi saat ini. Korupsi malah sudah membudaya menurut pandangan saya. Korupsi sudah menjadi hal yang biasa dilakukan. Dari birokrasi yang paling kecil sampai yang paling besar. Hal ini akan berdampak bagi negara Indonesia, dan secara tidak langsung akan berdampak juga bagi rakyat Indonesia. Negara semakin miskin, otomatis akan berdampak bagi rakyat yang semakin melarat dalam memperjuangkan hidupnya.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar